Total Tayangan Halaman

Kamis, 24 Juli 2014

Pengertian Fungisida dalam Pertanian



Fungisida dilihat dari arti katanya terbagi menjadi dua yaitu “FUNGI” berarti Jamur dan “SIDA” berarti racun. Sehingga Fungisida merupakan  bahan pestisida untuk mengendalikan tumbuhan akibat penyakit karena jamur dan cendawan. Jenis penyakit akibat  jamur dan cendawan ini diantaranya :
  • Penyakit Antraknosa ( Colletotrichum capsici )
  • Busuk Daun ( Phytophthora )
  • Bercak Ungu ( Alternaria porii )
  • Penyakit Moler ( Fusarium oxysporum ), dan lain-lain.

Biasanya jenis penyakit jamur sering  menggagalkan panen khususnya pada  curah hujan yang tinggi.
Selanjutnya fungisida dipergunakan untuk melindung tanaman dan pengobatan yang digunakan dengan cara disemprotkan, dikocorkan, dan dihembuskan. Fungisida dapat berbentuk cairan, gas, serbuk, ataupunh butiran. Sering kita jumpaiu benih yang diproduksi oleh perusahaan benih dan sudah dilindungi dengan fungisida untuk menjaga benih tersebut tidak terkena jamur.

Cara kerja fungisida bermacam-macam, disesuaikan dengan cara kerjanya. Biasanya perusahaan menjual produk fungisida dengan menuliskan dilabel seperti :
  1. Fungisida Kontak yang dimaksud adalah : pestisida tersebut bekerja secara langsung dengan system kontak langsung.
  2. Fungisida Sistemik maksudnya adalah pestidsida tersebut akan bekerja melalui proses masuk ke segala sendi tumbuhan. Prosesnya bisa dengan  penestrasi daun, melaui tanah, diinjeksikan melalui batang, atau dikocorkan untuk diserap akar.
  3. Kontak + Sistemik, maksudnya adalah pestidsida tersebut dapat bekerja secara sistemik dan kontak. 
Berdasarkan kelebihan masing-masing cara kerja tersebut, sehingga identifikasi masalah sebelum penggunaan penting dilakukan untuk memilih jenis apa yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar